IMG-20211102-WA0003

KemenKopUKM Dukung Kompetisi Bisnis Berikanpreneur 2021 untuk Ciptakan Wirausahawan Muda Berkualitas

Beritakota.id, Jakarta –  Dalam rangka meningkatkan semangat inovasi anak muda yang berkualitas, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah berkontribusi dalam kegiatan Kick – Off Event & Executive Keynote yang diselenggarakan oleh Berikan Protein Initiative bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor melalui platform zoom.

Dengan mengusung tema “Berikan Wirausaha Muda Berkualitas” dikemas secara menarik dalam bentuk diskusi panelis bersama 8 (delapan) kementerian, yaitu Kementrian/BRIN, Kementerian Koperasi UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, dan Kantor Staf Presiden. Kegiatan ini disaksikan langsung oleh rektor dari 31 Perguruan Tinggi di Indonesia, komunitas, tenaga pendidik yang juga memiliki untuk bersama-sama mewujudkan SDM Unggul melalui bidang kewirausahaan.

Screen Shot 2021-11-02 at 09.48.11

Kemenkop UKM: Institusi Pendidikan Berperan Penting Tingkatkan Rasio Kewirausahaan

JAKARTA, investor.id –  Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM)  mendorong perguruan tinggi untuk berperan optimal dalam mengembangkan kewirausahaan. Generasi muda diharapkan dapat mengenal tentang kewirausahaan secepat mungkin bahkan sejak awal masa pendidikan.

“Dalam masa perkuliahan ini mereka diberi pengetahuan dan dibimbing juga mengenai kewirausahaan. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan kepada para mahasiswa sejak dini bahwa wirausaha itu adalah salah satu pilihan untuk mereka setelah mereka lulus,” ucap Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah dalam  Kick-Off Event and Executive Keynote Berikanpreneur 2021 pada Selasa (2/11).

IMG-20211210-WA0003

Pemerintah Akan Cetak 1.000 Wiraswasta Muda di Perguruan Tinggi, Wirausahawan Indonesia Masih Tertinggal Jauh

JURNAL SOREANG-  Dirjen Diksi Kemendikbudristek,  Wikan Sakarinto,  mengapresiasi gerakan untuk mencetak wiraswasta muda di perguruan tinggi.

Salah satu gerakan tersebut adalah kompetisi Berikanpreneur: Start up Activation, yaitu sebuah kompetisi dan inkubasi bisnis mahasiswa tingkat nasional yang bertujuan mencetak 1.000 wiraswasta muda melalui inovasi penciptaan produk-produk pangan lokal unggulan bergizi.

Wikan mengatakan, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka sejalan dengan gerakan untuk mencetak wiraswasta muda dari kampus. “Merdeka Belajar juga sudah memberikan satu kemampuan anak boleh fokus di luar kampus, satu menunya adalah kewirausahaan,” ujar Dirjen Diksi, dalam diskusi daring dengan tajuk Berikanpreneur: Berikan Wirausaha Muda Berkualitas, Selasa 2 November 2021.

IMG-20220124-WA0028

Jadi Sumber Protein Utama, Ikan Kunci Atasi Stunting dan Kesejahteraan Ekonomi

Sariagri – Masalah stunting atau gizi buruk masih banyak terjadi di Indonesia. Stunting pada anak berdampak buruk jangka panjang bagi generasi penerus. CEO organisasi nirlaba Berikan Protein Initiative, Maqbulatin Nuha mengatakan stunting bukan hanya dilihat dari segi kesehatan saja karena berdampak pada perekonomian suatu negara.

“Masalah stunting juga menghambat pertumbuhan perekonomian. Indonesia dirugikan kurang lebih 5 miliar dolar AS per tahun, setara 2-3 persen PDB negara karena masalah stunting,” ujar Nuha dalam “Berikan Wirausaha Muda Berkualitas” secara virtual, Selasa (2/11/2021).

Nuha menyebutkan, protein menjadi kunci penting mengatasi masalah stunting di Indonesia. Sumber protein hewani yang istimewa sudah dimiliki Indonesia adalah ikan. Karena itu, seharusnya Indonesia tidak perlu mengandalkan impor sumber protein hewani dari negara luar negeri.

Screen Shot 2021-11-02 at 09.41.29

Kemendikbudristek Apresiasi Gerakan untuk Mencetak Wiraswasta Muda di Perguruan Tinggi

Kemendikbudristek, 3 November 2021 — Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto mengapresiasi gerakan untuk mencetak wiraswasta muda di perguruan tinggi. Salah satu gerakan tersebut adalah kompetisi Berikanpreneur: Start up Activation, yaitu sebuah kompetisi dan inkubasi bisnis mahasiswa tingkat nasional yang bertujuan mencetak 1.000 wiraswasta muda melalui inovasi penciptaan produk-produk pangan lokal unggulan bergizi.

Wikan mengatakan bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka sejalan dengan gerakan untuk mencetak wiraswasta muda dari kampus. “Merdeka Belajar juga sudah memberikan satu kemampuan anak boleh fokus di luar kampus, satu menunya adalah kewirausahaan,” ujar Dirjen Diksi, dalam diskusi daring dengan tajuk Berikanpreneur: Berikan Wirausaha Muda Berkualitas, Selasa (2/11/2021).

Merdeka Belajar memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk memilih pengembangan karir di masa depan. “Kalau kita melihat gebrakan Merdeka Belajar, bisa memilih apapun yang mereka inginkan, tapi be the best. Memerdekaan sesuai minat mereka,” kata Wikan menambahkan. Dalam Merdeka Belajar, evaluasi pendidikan tidak hanya melihat sisi kognitif saja, namun juga kemampuan yang lainnya.

Screen Shot 2021-11-02 at 10.57.33

Kemenko Marves Dukung Wirausaha Muda dalam Pengolahan Potensi Ikan Berbasis Teknologi 4.0

Marves – Jakarta, Berikan Protein Initiatives didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengadakan sebuah acara bertajuk Berikanpreneur 2021 dengan tema: Berikan Wirausaha Muda Berkualitas. Acara yang digelar secara hybrid pada Hari Selasa (02-11-2021) ini diadakan dengan tujuan mewujudkan SDM unggul Indonesia maju melalui hulu-hilir ekonomi lokal dan peningkatan SDM, peningkatan gizi masyarakat, kewirausahaan anak muda, peningkatan produk pangan lokal unggulan, hilirisasi produk perikanan, pengembangan inovasi dan teknologi.

Asisten Deputi (Asdep) Hilirisasi Sumber Daya Maritim Amalyos Chan dalam paparannya, mengatakan bahwa pemanfaatan protein ikan yang dapat diolah menjadi berbagai makanan jadi, perlu untuk terus diperkuat. “Indonesia memiliki banyak potensi sektor kelautan dan perikanan yang dapat dimanfaatkan dan menjadi perhatian dari Presiden Joko Widodo. Untuk itu hilirisasi produk di sektor kelautan dan perikanan perlu terus kita dorong,” papar Asdep Amalyos.

Arahan dari Presiden Joko Widodo terkait pemanfaatan sektor kelautan dan perikanan Indonesia telah disambut baik dan dikerjakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan. Dukungan terkait hilirisasi produk perikanan agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat secara  luas juga selalu datang dari Menko Luhut. Berbagai pemanfaatan produk kelautan dan perikanan Indonesia ini perlu juga didukung dengan adanya berbagai kaum wirausaha muda yang peduli akan isu pemanfaatan protein dari komoditas kelautan dan perikanan.

Screen Shot 2021-11-02 at 10.02.29

BRIN: Riset dan Inovasi Harus Berbasis Kebutuhan Masyarakat

Jakarta – Humas BRIN, Perkembangan riset dan inovasi di Indonesia masih dirasakan kurang menggembirakan, hal ini terlihat dari data yang dilansir oleh Global Innovation Index bahwa tingkat inovasi Indonesia menduduki peringkat 85 dari 113 negara. Hal inilah yang memicu Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengajak seluruh elemen bangsa terus mengembangkan inovasi yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, Mego Pinandito dalam sambutannya pada webinar Kick off Event and Executive Keynote Berikanpreneur : Start-up Activation 2021, mengatakan, sebelum menciptakan dan mengembangkan sebuah inovasi hendaknya memperhatikan banyak hal, salah satunya adalah kebutuhan masyarakat. “Dalam mengembangkan inovasi kita harus tahu terlebih dahulu kebutuhan masyarakat terhadap inovasi yang akan kita ciptakan, pangsa pasarnya dan mitra yang akan kita ajak kerja sama,” kata Mego, Selasa (02/11).

BRIN sebagai lembaga penelitian, lanjut Mego, telah mengembangkan beragam penelitian dari berbagai bidang, salah satunya yang relevan dengan tema webinar Berikan Wirausaha Muda Berkualitas adalah teknologi fortifikasi. Teknologi fortifikasi dikembangkan oleh BRIN untuk peningkatan kandungan vitamin pada makanan sehingga kualitas makanan menjadi lebih bagus.

Screen Shot 2021-11-02 at 09.11.24

KSP Dukung Inisiatif Gerakan Indonesia Mandiri Protein

Jakarta – Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki potensi 150 juta ton ikan lestari. Nilainya bahkan mencapai US$27 miliar terhadap produk domestik bruto (PDB).

Sayangnya, potensi tersebut baru terealisasi 20%. Padahal, jika jika dimanfaatkan dengan baik bisa memenuhi 50% kebutuhan protein hewani seluruh rakyat Indonesia dan bisa menyerap 45 juta lapangan kerja baru. “Maka Indonesia perlu mewujudkan cita-citanya menjadi negara yang mandiri protein,” kata Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Bidang Perekonomian Bambang Priambodo dalam Kick – Off Event & Executive Keynote yang diselenggarakan oleh Berikan Protein Initiative bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor melalui platform zoom, Selasa (2/11).

Bambang menambahkan, jika Indonesia menjadi negara mandiri protein, maka bukan tidak mungkin ekonomi Indonesia semakin maju. Apalagi, kata Bambang faktor utama untuk menjadi negara maju adalah kualitas sumber daya manusia.

Bambang pun memaparkan untuk mengantisipasi bonus demografi di tahun 2045, maka pengembangan kesehatan dan pendidikan menjadi hal krusial untuk meningkatkan kualitas manusia. “Indonesia perlu memperkuat integrasi hulu hilir yang menjadi hal mutlak dalam meningkatkan perekonomian Indonesia,” ujar Bambang.

Pernyataan Bambang bukan tanpa sebab. Berdasarkan hasil data protein meter yang disebarkan secara masif, hanya 4,5% penduduk Indonesia yang mengkonsumsi ikan. Bau amis dan duri ikan menjadi alasan malas untuk mengkonsumsi ikan.