Berawal dari keresahan kami melihat kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang telah Tuhan titipkan untuk Indonesia dengan sebegitu banyaknya ternyata tidak dapat membuat bangsa ini terbebas dari masalah kelaparan dan gizi buruk. Indonesia saat ini telah mengalami tiga beban berganda malnutisi (triple burden malnutrition) di antaranya: kekurangan gizi, kelebihan gizi dan kekurangan zat gizi mikro. Data Riskesdas (2018) menunjukkan angka stunting di Indonesia mencapai 30,8% atau setara dengan 7 juta jiwa dan menjadi negara dengan angka prevalensi tengkes tertinggi ketiga di Asia setelah Timor Leste dan India. Sebuah ironi sebagai sebagai negara kepulauan dan penghasil ikan terbesar kedua di dunia ternyata belum mampu membuat bangsa ini berdaya dalam segi akses pangan dan pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak Indonesia.

Keadilan dan kedaulatan pangan tidak dapat terwujud selama akses terhadap pangan bergizi dan berkualitas tidak terjangkau dan hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang saja. Kami khawatir kelak akan terjadi kemunduran kualitas anak bangsa dan estafet perjuangan negeri ini akan diteruskan oleh anak Indonesia yang tidak sehat jiwa raganya dan tidak cerdas pola pikirnya akibat kesalahan generasi kita yang memandang remeh ancaman nyata gizi buruk.

Bergabunglah dalam gelombang semangat mewujudkan Kemandirian Protein bersama Berikan Protein Initiative. Bersama kita ciptakan ekosistem masyarakat Indonesia yang sadar gizi dan pentingnya konsumsi protein untuk meningkatkan kualitas hidup kita sebagai manusia seutuhnya. SDM unggul, Indonesia maju.